Kalau kamu suka menggambar, pasti pernah dengar istilah tradisional art dan digital art, kan? Dua jenis seni ini sering jadi bahan perdebatan: mana yang lebih keren, lebih susah, atau lebih real. Yuk, kita bahas perbedaannya! Let's shine with Anya!💥


Apa Itu Tradisional Art?

Tradisional art adalah seni yang dibuat dengan alat-alat fisik seperti pensil, kuas, cat air, atau kanvas. Contohnya, melukis di kertas, menggambar dengan arang, atau bahkan seni kerajinan tangan seperti ukiran. Intinya, kamu bikin karya seni dengan alat-alat nyata yang bisa dipegang.

Tantangan:

  • Kalau salah gabisa undo, ya harus mulai lagi atau cari cara buat "menutupi kesalahan."
  • Perlu alat yang lengkap dan kadang mahal, kayak kanvas atau cat akrilik.


Apa Itu Digital Art?

Digital art adalah seni yang dibuat dengan bantuan teknologi, seperti tablet grafis, komputer, atau bahkan aplikasi di ponsel. Contohnya, ilustrasi yang kamu lihat di Instagram atau desain karakter di game favoritmu.

Tantangan:

  • Butuh perangkat teknologi yang harganya nggak murah (pen tab, tablet grafis, latop, etc).
  • Kadang terasa kurang menantang karena semuanya digital.


Mana yang Lebih Keren?

Kalau ditanya keren yang mana, itu sih tergantung kamu!

Tradisional art cocok buat kamu yang suka proses manual dan hasil yang terasa lebih nyata. Sementara digital art pas banget untuk teman-teman yang suka teknologi dan fleksibel.


Mau tradisional, digital, atau kombinasi, yang penting adalah nikmati prosesnya. Nggak perlu membandingkan siapa yang lebih keren, karena seni itu soal ekspresi, bukan kompetisi!

So, pilih alatmu, berkarya, dan tunjukkan kreativitasmu ke dunia! Adios🙌